Indonesia sangat terkenal keramahanya. Keramahan ini tentu tidak tiba-tiba ada pada diri seseorang. Salah satu yang berjasa untuk menumbuhkan sikap ramah ini adalah guru. Karena rakyat Indonesia mayoritas beragama Islam, tentu keramahannya bersumber dari agama Islam. Sedangkan Islam itu sendiri salah satu sumbernya adalah al-Qur'an. Sehingga, sudah barang tentu guru-guru mereka mengajarkan al-Qur'an.
Mereka tentu sudah sangat tahu, kalau memegang al-Qur'an harus dalam keadaan suci (mempunyai wudhu'), tak terkecuali tulisan al-Qur'an yang ada pada papan tulis. Tapi menarik untuk diungkapkan oleh pemilik blog. Sesungguhnya ada ulama' yang berpendapat, yaitu al-Hafidz Ibnu Hajar, bahwa guru yang menanamkan sikap ramah pada anak didiknya terdapat kesusahan bila harus selalu dalam keadaan suci. Menurut Beliau, guru tidak harus selalu dalam keadaan suci ketika memegang papan tulis yang ada tulisan al-Qur'anya. Cukup dengan bertayamum saja, karena itu lebih mudah bagi mereka. Begitulah soslusi yang ditawarkan Beliau untuk para pendidik. Inti keterangan ini, oleh pemilik blog, diambilkan dari kitab I'anah at-Tholibin juz 1 halaman 83.
ويجب
على المعلم الطهارة ولا يجوز له حمله ومسه
من غيرها نعم أفتى الحافظ ابن حجر بأنه
يسامح لمؤدب الأطفال الذي لا يستطيع أن يقيم على الطهارة في مس الألواح لما فيه من
المشقة لكن يتيمم لأنه أسهل من الوضوء اه
0 komentar:
Post a Comment