![]() |
Sumber Ilustrasi: Pamijahan |
Sudah dari dulu, setiap ada peristiwa penting selalu ingin ditandai dengan tulisan disini. Peristiwa yang baru saja terliwatkan dan ditandai disini adalah pembukaan pengajian kilatan Ramadhan.
Peristiwa ini dianggap penting oleh pencoret situs ini karena pengajian kilatan tahun ini (2017) adalah kilatan terakhir selama mondok. Kilatan yang dibuka pada nisfu sya'ban ini dijalani di Pesantren Petuk Kediri.
Tidak begitu lama dari nisfu sya'ban ini ada pertanyaan untuk dijadikan diskusi. Pertanyaan ini muncul dari tetangga yang bekerja di luar negeri dan tetangga rumah yang ada di desa sana.
Inti pertanyaan dari kedua orang tadi sama. Sama-sama menanyakan bolehkah mengqodho' puasa setelah nisfu sya'ban (tanggal 16 sya'ban keatas).
Sepintas, setelah pertanyaan dibaca langsung bisa terjawab. Karena, alhamdulillah masih ingat mengenai permasalahan ini.
Melaksanakan ibadah puasa pada tanggal tersebut tidaklah diperbolehkan. Tapi, tidak serta merta semua puasa dilarang. Seperti puasa yang bertujuan menqodho' puasa.
Berikut puasa yang diperbolehkan setelah nisfu sya'ban:
- Puasa yang disambung dengan separuh bulan pertama. Seperti berpuasa mulai tanggal 15, 16, 17 sya'ban sampai akhir bulan.
- Berpuasa karena punya kebiasaan. Seperti punya kebiasaan puasa senin kamis.
- Puasa untuk melaksanakan nadzar dan qodho' walaupun qodho' puasa sunah.
Referensi: I'anah al Tholibin, Vol.2, Hal. 455. Dar al Kutub Ilmiyah
(قوله: وكذا بعد نصف شعبان) أي وكذلك يحرم الصوم بعد نصف شعبان لما صح من قوله - صلى الله عليه وسلم -: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا. (قوله: ما لم يصله بما قبله) أي محل الحرمة ما لم يصل صوم ما بعد النصف بما قبله، فإن وصله به ولو بيوم النصف، بأن صام خامس عشره وتالييه واستمر إلى آخر الشهر، فلا حرمة. (قوله: أو لم يوافق عادته) أي ومحل الحرمة أيضا ما لم يوافق صومه عادة له في الصوم، فإن وافقها - كأن كان يعتاد صوم يوم معين كالاثنين والخميس - فلا حرمة. (قوله: أو لم يكن عن نذر الخ) أي: ومحل الحرمة أيضا: ما لم يكن صومه عن نذر مستقر في ذمته، أو قضاء، ولو كان القضاء لنفل، أو كفارة، فإن كان كذلك، فلا حرمة، وذلك لخبر الصحيحين: لا تقدموا - أي لا تتقدموا - رمضان بصوم يوم أو يومين إلا رجل كان يصوم يوما ويفطر يوما فليصمه. وقيس بما في الحديث من العادة: النذر، والقضاء، والكفارة - بجامع السبب -.والله سبحانه وتعالى أعلم.
0 komentar:
Post a Comment